Ada apa dengan China?

Permintaan China agar segera dibentuk mata uang internasional baru cenderung memperlihatkan kekhawatirannya terhadap pelemahan dolar sekaligus ambisi untuk mengambil peran utama dalam pertemuan tingkat tinggi G-20 minggu depan.

Usul ini disampaikan Gubernur Bank Sentral China Zhou Xiaochuan kepada badan moneter internasional (IMF) agar badan tersebut segera membentuk mata uang yang super stabil. Dolar melemah setelah the Fed mengatakan akan membeli T-bills dan pemerintah AS menggaris bawahi rencananya untuk membeli aset-aset perbankan yang tidak likuid.

China khawatir terhadap kemungkinan anjloknya dolar menyusul dirilisnya beberapa kebijakan untuk menstimulasi ekonomi AS. Pernyataan sikap para pejabat China yang jarang sekali terjadi ini memperlihatkan pertanda adanya keinginan China untuk terlibat lebih dalam.

Namun Zhou sendiri tidak meminta agar yuan dijadikan mata uang internasional baru, bisa jadi ini merupakan sinyal China berambisi untuk berperan lebih besar dipercaturan dunia. Minggu ini Bank sentral China sudah menandatangani kesepakatan "currecy swap" dengan Indonesia, tindak lanjut dari kesepakatan yang sama di Desember lalu dengan Korsel, Hong Kong, Malaysia dan Belarus.

China juga bersiap-siap menyusun kerjasama perdagangan menggunakan yuan dengan Hong Kong, Macau dan Asean.

Ada kekhawatiran bahkan rasa frustasi diantara pimpinan teras Beijing mengenai besarnya selisih yuan dengan aset-aset keuangan-denominasi dolar. Hari ini yuan diperdagangkan pada 6,8320 terhadap dolar dibandingkan kemaren pada 6,8296.

Namun permintaan China dibantah oleh Obama yang mengatakan tidak perlu untuk membentuk mata uang global. Penolakan ini didukung juga oleh Menkeu Timothy Geithner dan ketua the Fed Ben S. Bernanke ketika sesi dengan pendapat didepan komite keuangan DPR.

Pada 13 Maret lalu Perdana Menteri Wen Jiabao meminta AS agar menjamin keselamatan aset-aset China. Treasury holdings China meningkat 46% di 2008 dan sekarang bernilai $740 miliar. Dan China adalah pemegang terbesar obligasi pemerintah AS.

Menurut Paul Volcker, penasehat Obama, sikap Beijing sangat tidak jujur karena seolah-oleh ada rasa penyesalan memiliki dolar namun mereka memiliki dolar dikarenakan mereka memilih untuk membelinya tapi anehnya juga tidak mau menjual dolar-dolar itu.

Ada kecurigaan China berusaha mempromosikan yuan sebagai mata uang yang tidak terlalu rentan dan ingin meningkatkan statusnya menjadi mata uang internasional.
Ada pemikiran bahwa mempromosikan yuan sebagai mata uang global sangat ambisius, tapi mendorong yuan sebagai mata uang regional, seperti Asia bisa lebih masuk akal.

Sementara itu Chief Executive Hong Kong Donald Tsang membeli China dengan mengatakan bahwa hal ini sah-sah saja dilakukan, jika Yunani, Spanyol dan Irlandia bisa menggunakan euro, kenapa Asia tidak bisa melakukan hal tersebut?....

Namun masih menurut Tsang, rencana ini harus menunggu sampai China mencabut larangan conversi yuan.

Pada 2 April nanti pada pemimpin negara-negara G-20 akan betrtemu untuk membahas krisis keuangan yang telah menjelma menjadi resesi global. KTT ini akan membahas proposal reformasi badan International Monetary Fund (IMF).

Sikap China disinyalir beberapa pihak sebagai contoh mulai aktifnya China dalam percaturan dunia. Namun Zhou menegaskan alasannya bahwa China berada dalam kondisi dilema karena mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan tujuan kebijakan moneter dengan permintaan dunia atas yuan.

Krisis global memunculkan pertanyaan mata uang mana yang dapat menjamin stabilitas keuangan global dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dunia. Oleh karena itu Zhou menyarankan agar penggunaan "Special Drawing rights" IMF diperluas.

Basket of currencies yang membentuk basis untuk penilaian SDR harus diperluas sampai melingkupi mata uang ekonomi major dan PDB juga bisa dimasukkan sebagai penilai.

Thanx for opening...

Please check this one, I will provide everything that you need and want immediately...have fun and more power !!!!!