Bookmark and Share
Mari mampir....

Clock

Friday, May 29, 2009

Here some info from a friend of mine...hope it will be useful


Consultant Of Promotion
ENVIDORA A. R., SSi, BA COMM


1. EO & DJ for Party

2. Rental & Jual - Beli Mobil Baru untuk Wilayah Jakarta & Bali

3. Jual - Beli Mobil 2'nd & Peralatan Mobil

4. Boutique Online 'LOVE TO SHOP COLLECTION'S (girls only)

5. Roti Panggang & Juice (up coming project)

Contact : 021- 933 55 803 (as herself)

Wednesday, May 27, 2009

Resesi reda, namun Jepang masih harus berjuang keras untuk kembali tumbuh


Akibat melambatnya penuruan ekspor Jepang di April, secara tidak terduga perdagangan Jepang mengalami surplus, kejadian ini sekaligus menambah pertanda bahwa resesi terburuk mulai mereda.

Pengapalan ke luar negeri turun 39,1 persen dibanding tahun lalu, setelah di Maret drop 45,5 persen dan membukukan rekor 49,4 persen di Pebruari. Dibanding bulan lalu ekspor naik 1,9 persen, kenaikan yang kedua kalinya secara berturut-turut.

Ekspor ke AS, China dan Eropa semuanya turun pada level terlambatnya di tahun ini, kondisi ini tentu saja memperkuat dugaan bahwa ekonomi Jepang akan terus tumbuh dikwartal ini. Didukung oleh melonjak tajamnya keyakinan konsumen AS dan rencana paket stimulus China senilai $586 miliar memicu meningkatnya permintaan untuk mesin-mesin buatan Jepang.

Ekspor kembali ke pertumbuhan stabilnya dan ini merupakan berita baik karena ekspor merupakan pilar satu-satunya pertumbuhan ekonomi Jepang. Namun secara keseluruhan ekonomi kemungkinan masih stagnan karena belanja konsumen dan investasi bisnis tidak banyak membantu.

Impor turun 35,8 persen dibanding tahun lalu dan surplus perdagangan menyempit 85 persen menjadi 69 miliar yen. Sementara ekonom memperkirakan defisit sebesar 55 miliar yen dan ekspor drop 42 persen.

Pengapalan ke AS turun 46,3 persen bulan lalu, kurang dibanding penurunan di Maret pada 51,4. Ekspor ke China drop 25,8 persen dan penjualan ke Eropa tergelincir 45,4 persen dari 56,1 persen.

Produksi industri kemungkinan naik 3,3 persen di April dibanding satu bulan sebelumnya, kenaikan terbesar dipaling tidak enam tahun terakhir.

PDB menciut capai rekor 15,2 persen pertahun dikwartal lalu. Gubernur Shirakawa minggu ini menyatakan bahwa ekonomi kemungkinan akan melanjutkan pertumbuhannya dikwartal saat ini namun pemulihan apapun sifatnya akan "mild"/ringan.

Pada rapat 30 April lalu, beberapa anggota dewan pertimbangan BoJ mengatakan tidak perlu ada tambahan kebijakan karena beberapa tanda menunjukkan ekonomi akan pulih, walau membutuhkan waktu yang bertahap dan belum bisa ditentukan kapan.

Bank sentral juga telah membeli obligasi berbagai perusahaan untuk menyalurkan dana ke berbagai perusahaan sejak memangkas suku bunga menjadi 0,1 persen di Desember.

Seorang analis mengatakan wajar saja jika BoJ sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri kebijakan luar biasa untuk membantu berbagai perusahaan karena kondisi pasar keuangan saat ini lebih baik.

Ekspor keseluruh Asia cenderung bervariasi. Sementara pengapalan ke luar negeri turun lambat diantaranya ke Taiwan dan Korsel bulan lalu dibanding Maret, khusus Singapura dan China mengalami penurunan yang cukup besar.

Kontraksi ekonomi yang mencapai rekor selama dua kwartal berturut-turut telah menenggelamkan ekonomi Jepang ke kondisi di 2003. Walau penurunan pengapalan ke luar negeri sudah moderat, ekspor Jepang berkurang lebih dari setengah dibanding tahun lalu dan hanya mampu menghasilkan produksi kurang dari sepertiga. Resesi walau sudah moderat, telah menyebar ke konsumen karena banyak perusahaan memecat pekerjanya dan memangkas upah untuk meminimalisir kerugian.

Ekspor dan produksi industri telah stabil namun hanya mampu mengeluarkan ekonomi dari ruang gawat darurat, dalam artian ekonomi belumlah pulih. (faisal)

your ads