Bookmark and Share
Mari mampir....

Clock

Thursday, April 30, 2009

WHO tingkatkan status ancaman flu babi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan status pandemik global setelah menyadari ancaman penyebaran flu babi. WHO mengatakan bahwa penyakit ini tidak bisa di karantina.

Status ancaman flu babi ditingkatkan ke level 4 dari level 3, ini adalah yang tertinggi sejak sistem peringatan ini mulai dikenalkan pada 2005 lalu. Virus ini dipastikan telah tersebar di Inggris, Mexico, AS, Kanada dan Spanyol.

Penekanan para pejabat kesehatan seluruh dunia saat ini adalah merawat pasien suspek dan memperkuat persiapan jika terjadi penyebaran. WHO sendiri merekomendasikan pembatasan perjalanan.

Kasus flu babi di AS sampai hari ini sudah meningkat dua kali lipat menjadi 40 kasus sementara di Mexico jumlah kematian akibat penyakit ini mencapai 149 orang.

Kekhawatiran yang meliputi para pejabat kesehatan dunia mengenai penyebaran virus ini telah menyebabkan diadakannya rapat darurat WHO di AS kemaren. Mereka merekomendasikan agar perjalanan tidak penting ke Mexico sebaiknya dihindarkan. Sementara itu Uni Eropa telah melarang para pelancong agar menjauh daerah penyebaran. Australia, Jepang, Singapura dan Korsel memperketat pengamanan di bandara melalui "screening".

Pengertian pandemik disini adalah perebakan penyakit yang menyebar dari satu orang ke orang lainnya disepanjang perbatasan. Pandemik terjadi ketika sebuah virus influenza baru tipe A, dimana banyak orang tidak memiliki kekebalan alami terhadap tipe ini, menyerang dan menyebar secara internasional.

Departemen kesehatan dan kemasyarakatan AS memperkirakan pandemik ini secara moderat akan menewaskan 209.000 orang dan jika virus ini separah flu pada 1918 lalu, maka akan menewaskan 1,9 juta orang.

Peningkatan level ancaman ini menunjukkan bahwa para pejabat kesehatan harus bersiap-siap menghadapi pandemik walau sulit untuk dihindarkan. Ini adalah pertama kalinya tingkat/status ancaman berada diatas level 3.

Menurut Tim Uyeki, epidemologist dari pusat kontrol dan pencegahan penyakit divisi flu AS (CDC), situasi cenderung cair, dinamis dan berkembang dengan cepat. "Kasus yang terjadi di AS sama sekali tidak ada kontrak dengan babi. Sepertinya penyebaran melalui manusia ke manusia," tambahnya. Dan saat ini belum ada vaksin yang ampuh.

Departemen makanan dan obat AS kemaren menandatangi perintah darurat yang memberi izin kepada CDC untuk menggunakan laboratorium apa saja untuk menguji coba flu babi dan lusinan pilihan yang sempat digunakan untuk perawatan influenza Tamiflu dan Relenza.

Menteri keamanan dalam negeri Janet Napolitano mengatakan 25% obat yang diperuntukkan untuk perawatan atau dikenal dengan antivirals telah diambil dari persediaan obat-obatan AS. Secara keseluruhan ada 50 juta obat, diantara obat itu ada yang diperuntukkan untuk Tamiflu, dijual oleh perusahaan obat Roche Holdin AG dan Relenza oleh GlaxoSmithKline Plc.

WHO telah mengatakan sepertinya obat untuk Tamiflu bisa bekerja untuk mengobati flu babi. Sejauh ini baik Roche maupun GSK telah meningkatkan produksinya berdasarkan keterangan dari WHO.

Gajala-gejala flu babi mirip dengan flu yang terjadi pada manusia seperti demam, kecapaian, batuk, mual, muntah dan diare. Penyebaran virus flu babi ini melalui makanan, dengan memakan babi dan produk babi lainnya yang diolah dengan baik, CDC menyatakan aman. Sejauh ini belum ada bukti penyakit ini tersebar akibat interaksi dengan babi.

Para ilmuwan sedang mencari jawaban kenapa Mexico adalah satu-satunya wilayah yang terkena paling parah. Di Amerika hanya satu orang yang membutuhkan perawatan intensif.

Wednesday, April 15, 2009

Test calon pegawai negeri sipil


Suatu hari, si A, B dan C datang ke kantor untuk mengikuti tes CPNS. Hari itu materinya wawancara lisan. Satu persatu mereka dipanggil pewawancara.

Si A memasuki ruangan.
Pewawancara : "Berapa 100 ditambah 100?"
A : "250, Pak"
Pewawancara : "Maaf, Anda tidak diterima. Alasannya, Anda bermental korupsi"
Si A keluar ruangan.

Si B memasuki ruangan
Pewawancara : "Berapa 100 ditambah 100?"
B : "150, Pak"
Pewawancara : "Maaf, Anda tidak diterima. Alasannya, Anda merugikan negara."
Si B keluar ruangan.

Si C memasuki ruangan
Pewawancara : "Berapa 100 ditambah 100?"
Si C : "Terserah Bapak. Saya siap melaksanakan"
Pewawancara : OK! Anda diterima sebagai PNS! Alasannya, Anda penuh pengertian
(ketawa.com)

Monday, April 13, 2009

Jadi kaya via Internet


Ketika sedang ber"internet" ria malam ini, saya melihat sebuah iklan disalah satu situs yaitu "jadi kaya lewat internet", tapi gak perlu lah saya sebutin nama situsnya. Selain gak penting, juga ngabis-habisin waktu.

Intinya begini....sesaat setelah saya klik linknya dan mencoba mempelajari trik bisnisnya, saya langsung buka www.google.com untuk mencari tahu informasi dan kebenaran bisnis yang ditawarkan.

Memang sesuai perkiraan sih, ada yang pro dan kontra, walau yang kontra memang banyak, hihihihihihi. Namun memang untuk membahas hal ini kita harus berfikiran terbuka.

Sebaiknya tidak buru-buru menghujat tapi lakukan observasi terlebih dahulu supaya kita gak asal bicara. Kembali ke topik pembicaraan, bisnis internet atau sebutlah jadi kaya lewat internet memang sudah bertebaran di didunia maya sejak beberapa tahun lalu, dan harus diakui, diantara mereka-mereka yang berhasil lebih memilih bungkam dan tidak membeberkan rahasia suksesnya.

Entah karena pelit atau karena takut ladang duitnya digaruk orang.... : )

Sementara sisanya ada yang mencoba membongkar trik sukses itu namun dengan persyaratan harus membayar sejumlah uang sebagai: entah itu dana pendidikan, investasi awal dan lain-lain. Intinya tidak ada yang gratis.

Mereka mau berbaik hati membongkar rahasianya asal kita mau merogoh kocek. Pada beberapa program, triknya cukup bagus yaitu dengan membuat sistem membership/keanggotaan dimana para anggota harus menyetor sejumlah dana setiap bulan sebagai kompensasi belajar atau "ekspos" ilmu yang akan diajarkan.

Tidak ada yang salah memang, seperti saya katakan diawal kita harus berfikiran terbuka, ingat yang kita bicarakan adalah "bisnis" dan ini adalah salah satu "model"nya. Dalam bisnis sendiri semua cara adalah mungkin (kalau tidak mau dibilang "menghalakan segala cara"). Yang penting dalam sebuah bisnis adalah bagaimana menghasilkan keuntungan, titik.

Nah kita belum menyentuh moralitas dalam berbisnis dulu karena penting sekali bagi kita memahami alur fikiran para pebisnis, karena tidak semua memiliki persespi yang sama tentang apa itu bisnis.

Seperti saya katakan sebelumnya inti bisnis adalah menghasilkan keuntungan atau "make money". Selagi menguntungkan dan mendatangkan duit...bagi beberapa orang itu sah-sah saja.

Nah beberapa (saya gak hitung berapa banyak dan gak semua ya..) bisnis internet yang beredar kebanyakan masih harus dipertanyakan keabsahan dan kejujurannya. Dalam berbisnis itu sendiri harus jelas apa sih yang dijual, karena menjual sesuatu yang tidak ada/fiktif atau ada secara "persepsi" itu yang bahaya...karena sebenarnya mereka sih tidak menjual sesuatu yang pantas untuk diperjual belikan.

Sampai hari ini pun saya belum bisa menemukan bentuk konkret dari produk yang mereka jual (para pelaku bisnis online itu), katanya sih ebook...nah inilah yang saya maksud dengan "ada secara "persepsi".

Menjual ebook.....apa sih ebook itu....."khusus" konteks bisnis internet, ebook yang mereka jual adalah semacam panduan, buku ajar bagimana berbisnis via internet dan menghasilkan keuntungan.

Setelah mencari informasi sampai 3 jam lamanya saya menemukan kemiripan dalam model bisnis mereka yaitu, pada awal-awal buku memberikan motivasi agar mau menjalankan bisnisnya (membentuk mindset pembaca), kemudian diikuti dengan instruksi bagaimana memulai bisnis yang biasanya bisnis itu diarahkan / dikaitkan dengan bisnis si empunya program (bisnis internet).

Nantinya ada dua pilihan, mau bikin produk sendiri untuk kemudian dijual, biasanya bentuknya "ebook" lagi.......ebook lagi, ebook lagi....cape dehhh.

Tapi kalo masi binggung atau blank mau buat produk apa, bisa coba jualin produknya si empunya bisnis dengan persentase pembagian keuntungan 50-50.

Nah lho....mulai mudeng....

Memang masih banyak lagi modelnya tapi memang sedikit banyak polanya seperti yang saya gambarkan diatas.

Nah kalo menurut saya, memang masih terlalu dini untuk bilang mereka itu penipu...karena hati orang siapa yang tahu sih....bisa jadikan beberapa diantara mereka memang ada yang jujur.

Kita gak usah menghujat terlalu jauh tentang sepak terjang mereka, karena seperti saya katakan bisnis itu kan intinya mendapatkan keuntungan jadi pada beberapa orang, apapun caranya ya halal aja.

Ok buat rekan-rekan yang mau bisnis via internet atau lewat gorong-gorong sekalipun harus ingat, bahwa tidak ada yang namanya "uang cepat"....kalopun ada contoh kasusnya paling seperti berikut: dapat warisan, menikahi anak orang kaya, nemu duit satu koper...dsb...yang persentasenya 1:1000.

Kalau mau kaya harus Belajar, Kerja Keras, Pantang Menyerah dan Serius. Kalo cuma duduk diem depan internet trus dapat uang 5 juta...wah kayanya, gimana getoh.....bisa sih...tapi gak usah difikirin deh caranya gimana yang ada nanti pengen lagi...

Ada beberapa program menghasilkan uang diinternet yang memang lebih halal dan hukumnya tidak mudarat. Contonhya program afiliasi yang sangat saya rekomendasikan atau pay per click, dimana kita mendapat bayaran setiap iklan diklik dsb.

Sayapun sekarang sedang mencoba bisnis lewat internet tapi saya memilih yang aman saja dan prosesnya jelas. Dan saya mengakui bahwa ini memang berat butuh kesabaran dan banyak belajar. Saya sampai beli berbagai buku mengenai SEO, dan cara mempercantik blog, sampai buku bagaimana membuat sebuah situs sendiri bukan blog. Padahal saya buta pengetahun tentang IT. Tapi saya yakin selama kita mau belajar dan sabar pasti akan membuahkan hasil.

Jadi buat teman-teman semuanya, bersikaplah cermat dan hati-hati dalam berbisnis khususnya di dunia maya, karena tidak ada kontrak (kalopun ada gimana mau nuntut kalo terjadi apa-apa) dan tidak bisa tatap muka, salah sedikit uang melayang.

Wednesday, April 1, 2009

Fight Night Round 4


You are a boxer, anxiously awaiting the start of your next bout. You've spent a good amount of time training since your last match, hopefully ensuring you'll one day have what it takes to become a champion. For now your eyes lock with your opponent's, the bell rings, and it's time for you to prove who the best fighter in the ring is. You quickly swat away a right hook, following it up with a massive uppercut haymaker.

Another of your opponent's shots is quickly parried, leaving more than enough room for a counter haymaker. This parry then super punch routine continues for another round or two until your adversary can no longer see due to the excessive swelling, nor get to his feet once knocked down. Admittedly, this formula can be entertaining for awhile, but it also inevitably feels shallow and repetitive. Thankfully, while this is essentially how every bout in Fight Night Round 3 played out, things are going to be quite different this time around.

At the recent EA Season Opener event held in San Francisco, we were able to see Fight Night Round 4 (FNR4) up and running for the first time as well as given a rundown of what to expect from the series going forward. A few years ago, FNR3 made a huge impact, arguably showcasing what the current generation of consoles was capable of graphically better than any game that had come before it. While it would probably be foolish to expect as large a jump in visuals as witnessed between FNR2 and 3, FNR4 certainly looks better than its predecessors in about every way imaginable.

In the match I was able to watch, which had Muhammad Ali facing off against Iron Mike Tyson, it was hard not to be impressed by the beauty of this game in motion. Whether walking, dodging, or throwing punches, both character models looked incredibly realistic. This was only further accentuated by each character's muscles flexing and moving accurately as they maneuvered about and absorbed blows. Even the fabric of each boxer's shorts fluttered as one would expect.

Most importantly, the game's animation really needs to be seen to be fully appreciated. Running at twice the speed of FNR3 - sixty frames per second as opposed to thirty - every movement in the game is best described as silky smooth. Watching Tyson dodge incoming punches from the lankier Ali, quickly shifting from side to side and ducking under otherwise devastating blows, looked amazing. As he continued to switch between these different evasive maneuvers it remained completely fluid, no canned animation, no jerking or jumping, just one smooth motion that ended with Ali probably wishing he had connected with a few of his punches.

Due to the completely rewritten engine being used this time around, FNR4 will allow for something that FNR3 was never able to produce. Anyone who has played a previous Fight Night has likely noticed the odd invisible barrier surrounding each boxer that makes up-close fighting next to impossible. This is no longer a problem, which finally makes inside fighting a real possibility. Now matches like the one I've just mentioned can play out realistically with Ali using long jabs to take advantage of his extended reach while Tyson can bob and weave his way into a position to annihilate his foe at close range with several quick and destructively punishing shots.

Relying on actual physics and each boxer's stats rather than the four quadrant parrying system that has been a staple in the previous FN's should allow for a much more realistic boxing experience. Instead of just trying to continually swat away an adversary's incoming punches to stun them just long enough to connect with a haymaker, players can actually use a mix of combos, timing, and well-placed punches to achieve victory. Every punch in FNR4 is procedurally animated, meaning that when you throw a punch, the game will use a multitude of factors such as positioning, momentum, and character stats to determine if/how a blow lands and how much damage it ultimately does.

Because of this, blocking has been somewhat simplified, allowing only for two varieties: either high or low blocks. However, this doesn't necessarily spell doom for an offensive-minded player. To avoid the abuse of defensive abilities, players will no longer be able to just endlessly hold the block button. Instead, each player will now have a block meter that drains slowly when held and even quicker when absorbing punches. When the opposition's strength eventually becomes greater than what's left in your block meter, expect some damage to start making its way through.

Of course, if you do happen to catch a beating, you'll still be able to heal yourself between rounds. However, rather than rubbing your boxer's face for a handful of seconds, FNR4 has a much more elegant solution. Players will earn points every round based on their performances. Between rounds these points can then be used in one of three categories: health, stamina, or damage. Not only will this expedite the process of getting back into a fight, it should also allow for an extra layer of strategy. If you've wasted a ton of punches but also have a nasty gash that might end your fight early, it could potentially be difficult to decide how to best spend your points.

Unfortunately, much of the rest of FNR4 still remains a mystery. There will be multiplayer options but no concrete details have yet been given. The same secrecy goes for the full roster of fighters, how the create-a-boxer feature will function, and exactly how the new Legacy Mode will work. However, I did manage to overhear that this new mode will be much deeper than the career mode found in FN3, will contain training mini-games that actually mimic necessary in-ring skills, and should make use of a more realistic calendar setup for finding fights, training, and recuperating. Be sure to check back as more details will likely be given as FNR4's release date approaches.

(By Adam Brown CheatCC.com)

your ads