Bookmark and Share
Mari mampir....

Clock

Monday, March 29, 2010

Geliat perusahaan otomotif Asia

Kejayaan perusahaan-perusahaan otomotif barat berakhir sudah setelah dalam satu dekade terakhir dihantam oleh mobil-mobil buatan Jepang semacam Toyota dan Honda serta dari Korea seperti Hyundai dan Kia.

Kedua negara tersebut menghadirkan mobil-mobil yang tidak saja bagus namun harga juga bersaing. Kemampuan Toyota, yang saat ini merupakan produsen mobil terbesar dunia, mengalahkan General Motor, untuk merealisasikan keinginan penggunanya dan tidak henti-hentinya berinovasi telah membuat perusahaan-perusahaan otomotif di Amerika dan Eropa kelimpungan.

Kini peta persaingan dunia otomotif semakin ketat setelah munculnya dua calon raksasa otomotif dari India diwakili Tata dan China diwakili Geely. Usia boleh muda tapi jangan anggap remeh kekuatan modal mereka. dalam tiga tahun terakhir Tata berhasil membawa pulang Jaguar dan Land Rover ketanah Bollywood itu. Sementara Geely baru saja merampungkan kesepakatan pembelian Volvo.

Zhejiang Geely Holding Co. hampir dipastikan akan mengakuisisi Volvo Cars dari Ford Motor Co. senilai $1,8 miliar dan tercatat sebagai akuisisi asing (China) terbesar. Kesepakatan ini tercapai setelah melalui diskusi 18 bulan lamanya.

Melalui akuisisi ini, Geely berharap dapat mengambil untung dengan cara menjaring pasar dan teknologi barat. Seperti kita ketahui meledaknya penjualan mobil di China berhasil menjadikan negara Tirai Bambu itu sebagai pasar mobil terbesar dunia di 2009 lalu.

Sebelumnya di 2007 lalu, Aston Martin, Jaguar dan Land Rover di lego ke Tata Motors Ltd. senilai $2,4 miliar.

Hari ini saham Geely Automobile Holdings Ltd. menguat 4,7 persen di perdagangan Hong Kong.

Kesepakatan pembelian yang rampung kemarin termasuk persyaratan yang berkaitan dengan hak kekayaan intelektual dan suplai dan riset dan pengembangan. Dalam kesepakatan Geely akan membantu Volvo yang markas besarnya masih di Gothenburg, membuka pasar China.

Sementara itu Tata, produsen truk terbesar India melaporkan keuntungan pertamanya dikwartal yang berakhir di Desember lalu setelah melunasi sisa utang pembelian Jaguar dan Land Rover di Oktober lalu. Keuntungan Tata naik $750 juta. Tata juga rencananya akan membeli tujuh dealer Jaguar dan Land Rover di India ditahun fiskal ini, termasuk satu yang saat ini beroperasi di Mumbai dan New Delhi.

Untuk meningkatkan penjualan perusahaan India itu di luar negeri, bulan lalu Tata mempekerjakan mantan eksekutif General Motors Co. dan Bayerische Motoren Werke AG Executive, sebagai Chief Executive.

Foster bertanggung jawab membangkitkan brand-brand mewah yang sempat tergelincir itu, yang kala itu dibeli saat Tata dengan gencarnya meningkatkan penjualan mobil Nano nya senilai $2500, mobil termurah didunia. Sejak membeli Jaguar dan Land Rover, saham Tata melonjak 13,8 persen.

CEO Stephen Odell mengatakan Volvo rencananya akan memproduksi 390.000 mobil tahun ini, dibandingkan 2009 lalu hanya 330.000. Geely akan berupaya memulihkan keuntungan Volvo.

Ford sendiri akan terus memasok powertrains, stamping dan beberapa komponen kendaraan untuk Volvo. Ford juga sepakat menyediakan dukungan teknik dan teknologi dan akses ke perlengkapan komponen-komponen tertentu untuk jangka waktu yang belum ditentukan.

Ada apa dibalik aksi borong memborong ini? Apakah Amerika sudah tidak mampu lagi menggerakkan sektor otomotifnya yang berbiaya sangat besar?

Bukan tidak mungkin ditangan Geely maupun Tata kedua perusahaan ini nantinya malah akan semakin besar dan mungkin saya akan menjadi saingan baru Toyota dan konco-konconya.

Disaat Amerika sibuk mengurus perekonomiannya ditambah beban utang negara yang begitu besar, negara-negara Asia seperti China dan India malah sibuk mengembangkan bisnisnya karena dana menganggur terlalu besar.

Kita tentu saja paham, baik Tata dan Geely sangat berharap ada transfer teknologi yang pada akhirnya akan mereka gunakan untuk mengembangkan brand-brand lokal, memperkaya kualitas produksi dalam negeri. Apapun itu, kita sudah bisa melihat cetak biru masa depan dunia otomotif global.

No comments:

your ads